Vrow op Roti, 1867
Demikianlah judul asli dari foto di samping kiri yang saya peroleh dari salah satu koleksi foto tua dalam sebuah group facebook yang didirikan oleh Lay Valentine Riwu Kaho (kini salah satu staf pada Universitas Kristen Artha Wacana Kupang).
Foto ini setidaknya telah menunjukkan bahwa masyarakat Rote telah mengenal ikat sejak abad 18. Warisan budaya peradaban dunia yang perlu dikawal dengan baik agar tidak hilang di telan waktu.
Sumber foto:
Koleksi Lay Valentine Riwu Kaho
Link: http://wilson-therik.blogspot.com/2010/08/busana-gadis-rote-tahun-1867.html
Total Pageviews
Popular Posts
-
Kejayaan "Passer Baroe" sudah diketahui di masa Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC) dulu. Daerah "Passer Baroe" dulu...
-
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana merancang dan merevitalisasi Kota Tua menjadi Kota Seni, khususnya bidang sinematografi...
-
Richard Critchfield 1. Nobel Prize for Dr. Borlaug 2. Djakarta: The First "Closed City" October 30, 1970 A few days ago I re...
-
Dalam buku bertajuk "Indrukken van een Totok, Indische type en schetsen", secara gamblang dijelaskan peran tukang sepatu Sapie Ie ...
-
Dan sebagai pusat perbelanjaan tertua di Ibu Kota Jakarta. Pasar Baru memiliki agenda tahunan – saban ulang tahun Jakarta, 22 Juni – Pasar B...
-
Lomba Perahu Sungai Ciliwung yang melintas di "Passer Baroe" sering digunakan untuk lomba perahu. Orang menyebutnya Kali Passer ...
-
Uniknya, memesan sepatu dari Sapie Ie, si pemesan bisa menunggu. Sambil menunggu sepatu pesanannya selesai, Justus van Maurik jalan-jalan du...
-
Vrow op Roti, 1867 Demikianlah judul asli dari foto di samping kiri yang saya peroleh dari salah satu koleksi foto tua dalam sebuah group...