"Passer Baroe" di Jakarta Tempo Doeloe  

Posted by WebMaster in

Kejayaan "Passer Baroe" sudah diketahui di masa Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC) dulu. Daerah "Passer Baroe" dulu tidak hanya dikenal sebagai daerah elite karena berada tidak jauh dari kawasan Rijswijk (Jalan Veteran) yang dibangun pemerintah Kompeni Belanda untuk orang-orang kaya di Batavia. Ya, sekarang ini mirip kawasan Menteng atau Pondok Indah.


Gue adalah salah satu orang yang dari dulu seneng banget berkunjung ke daerah Kota Tua. Why? Gue dapet Jakarta's taste banget kalo udah ada disana. Tempat gue ngerasa balik ke masa kecil gue. Sekarang, udah kotor dan rame banget. Kalau sepengetahuan gue: Pasar Baru adalah tempat orang-orang Timur Tengah menetap. Karena apa? Rata-rata mereka mempunyai usaha disana. Betul! Bahan kain kebaya dkk. Mereka kualitasnya tinggi dan harganya pun cukup mahal tapi ada juga yang standart. Istilahnya, kain-kain disana itu "Ada rupa, ada harga". Ngomongin kulinernya, Pasar Baru adalah tempat pertama kalinya Bakmie Gang Kelinci itu ada. Kalau zaman dulu, Bakmie Gang Kelinci udah termasuk makanan yang mahal banget.

Padahal, kalau diukur untuk zaman sekarang, rasa mienya udah pasaran banget. Mungkin karena dulu belom terlalu banyak makanan kali ya? Gue inget banget. Harga mie yang ditawarkan itu Rp. 10.000. Kalau zaman dulu, udah mahal lho. Sekarang, namanya udah Bakmie Grand Kelinci. Wow! Kalau berkeliling di Pasar Baru, jangan lupa beli kue-kue pasar pinggiran kaya, Ape, Bolu dan lain-lain. Wah! Jadi ngiler. Mereka ngejual dengan harga kurang lebih Rp.1000 satu Ape. Gue agak lupa sih nama-nama kuenya HEHE. Tapi, kalau kalian kesana, bisa dilihat kok di trotoar mereka jualan pake gerobak gitu. Lucu ya?

This entry was posted on 10 April 2011 at Sunday, April 10, 2011 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment